tak akan pernah ada lagi puisi seperti ini,
yang tak jenuh-jenuh menampung segenap air mata,
sebab kami menangis bersama
saat menuliskan satu-satunya kata
yang berabad lama kami pelihara
yang kususun eja huruf demi hurufnya
dari kucur kekal luka : Mahaluka !!
tak akan pernah ada lagi puisi seperti ini,
yang cemas menyimpan semesta resah
ketika padanya akhirnya kubuka satu-satunya rahasia,
yang sudah kujaga berabad lama,
yang telah membuat aku berkali-kali dihukum penggal : mati,
sebab bertahan mengunci bicara,
membisukan semua pintu-pintu suara.
tak akan pernah ada lagi puisi seperti ini
yang ikhlas menyimpulkan seluruh sepi,
yang mengisi penuh seluruh kosong semesta hati
menjelajah ke semua arah berbatas entah,
yang menjadi mula seluruh suara yang kini mengkhianatinya,
ya... tak akan pernah ada lagi puisi seperti ini..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar